Saturday, June 8, 2013

Salah siapa sih sebenernya?

Tidak jarang mahasiswa beranggapan bahwa ujian adalah salah satu dari sekian banyak pekerjaan yang membuat mereka jenuh. Ya... setidaknya menurut mereka sebagai mahasiswa. Sebelum ujian dilangsungkan mahasiswa (di universitas saya) kebanyakan dan rata-rata makin tambah sibuk, sibuk, sibuk, tugas, tugas, tugas dan presentasi ama jam-jam kuliah tambahan. Ya... sepertinya memang gitu. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, memang terlihat tambah sibuk, tapi sebenarnya itu karena penundaan suatu pekerjaan. Yang salah siapa? Nah, itu... bisa aja dosennya dan jelas mahasiswanya juga. :p
Woooyyy... jangan salahkan mahasiswa juga kaleee... Ehm... dosen juga ga mau disalahkan dong. Durhaka banget.

OcreK, kita bahas dulu dikit.
Sebenarnya salah siapa sih itu urusan gampang. Liat aja kuliah kosong karena mungkin libur, atau dosen lagi berhalangan, atau karena alasan lain jadi ga bisa ngajar, nah lho... satu pertemuan kosong. Salah dosennya? Eits... cek dulu. Boleh dech dosen disalahkan kalo dalam pikirannya (pikirannya dosen maksudnya) itu gini..... "ngajar lagi... males ah... enakan tidur." trus sms ke mahasiswanya "kuliah hari ini dikosongkan dulu karena saya ada halangan/apalah". Itu... itu yang salah. Tapi kayaknya hampir ga mungkin dech dosen yang pikirannya kaya gitu, yang ada juga mahasiswanya berpikiran gitu tu tadi kaya diatas (pengalaman) XD. Kalo aja dosennya emang ada keperluan, kenapa disalahkan? OK, trus gimana jadinya kalo dosennya minta jam tambahan deket-deket waktu ujian? Itu jadi pertanyaan lagi. Trus dosennya disalahin lagi gitu?

Yo ngga lha yaw... cek lagi. Pas kosong kuliah kebanyakan mahasiswa merasa senang dan bebas dari beban kuliah pada hari tersebut, OK, nah... setelah itu, tidak ada tindak lanjut atau kejelasan kapan akan diadakan jam tambahan (persepsinya, kalo ada jam kosong, brati harus diganti/tambahan). Hampir tidak mungkin mahasiswa nagih ke dosennya "bu/pak, kapan ada jam tambahan buat ngganti kuliah kosong kemarin?" hmmm... kaya gitu intinya. coba... minimal dosennya njawab "iya kira-kira kalian pada bisa kapan?" hehe... tanya balik itu, mah. yo minimalkan tanya balik ga cuma diem cuek aja mbiarin.

Karena tidak ada respon sepert itu, selain itu dimungkinkan dosen yang mengampu mata kuliah, tidak hanya mengampu satu mata kuliah pada satu program studi saja, sehingga tidak dapat langsung menyempatkan untuk mengganti kuliah yang kosong, sehingga, waktu yang paling banyak dipakai untuk jam tambahan adalah akhir minggu menjelang ujian, entah itu UTS entah itu UAS. Ya... itu, lah.

Andai saja setiap ada kuliah yang kosong, mahasiswa langsung loby dengan dosennya untuk secepatnya mengganti kuliah di waktu yang lain jauh hari sebelum ujian, pastinya menjelang ujian mahasiswa dan dosen itu sendiri tidak akan repot-repot dan dapat fokus ke hal yang lain. iyo to...

Jadi, kalo ditanya Salah Siapa? ya.... ngga ada yang salah dan ngga ada yang benar. Kalo mau salah, keduanya bisa salah, kalo benar, keduanya juga benar to... Hayooo...

So, buat pelajaran dan pengalaman aja, biar sama-sama enak kalo misal ada kuliah kosong, mending biar cepet-cepet bisa loby buat kuliah pengganti atau tugas pengganti, karena kuliah menentukan tugas, tugas menentukan nilai, dan nilai bisa menentukan masa depan. Namanya masa depan, jarak pendek juga termasuk. kalo nilai ancur, semester depan mau gimana :p

OcreK

~ 42M1 ~

No comments:

Post a Comment